Postingan

“Almost is Never Enough“

15 Mei 2022, Indonesia belum berhasil mempertahankan gelar Thomas Cup 2022 setelah sebelumnya berhasil meraih gelar tersebut dengan penantian 19 tahun lamanya. Belum genap setahun “Pak Thomas” pulang, eh sekarang sudah harus pergi lagi. Sebagai penonton dan penggemar badminton, tentu ada rasa kecewa. Tapi kalo membayangkan bagaimana perasaan para atlet, tentu mereka pun rasanya pasti lebih kecewa dari kita-kita yang nonton. Itulah pertandingan, ada kalah ada menang, ada saatnya juara ada saatnya pula harus puas di posisi kedua. Tentu saja semua yang terjadi harus disyukuri. Tugas kita hanya berusaha, tapi takdirlah yang menentukan hasilnya. Rezeki gaakan kemana. Tapi tetap saja, berada di posisi yang padahal selangkah lagi bisa merebut gelar juara rasanya lebih menyesakkan. Koh Hendra saja bilang kalo runner-up itu bukan juara alias gagal (hahaha legend memang beda) ya seperti judul tulisan yang ga jelas ini “almost is never enough”. Oke daripada semakin ngalor ngidul tulisannya, int

Sederhana, Berdaya Guna

Gambar
  Mungkin beberapa dari kita sudah tidak asing lagi dengan alat di atas. Dari bentuknya sih mirip dengan galah untuk memetik buah di pohon, tapi tentunya itu bukan galah untuk mengambil jambu atau mangga, melainkan alat untuk mengganti lampu. Lalu apa spesialnya? bukankah biasa saja ya? Ya! Bagi sebagian orang sih mungkin tidak ada yang spesial dari alat tersebut, dari bentuknya saja sangat sederhana. Tapi, itu tidak berlaku bagiku. Aku sangat mengapresiasi orang yang pertama kali mencetuskan ide atau membuat tongkat pemasang/pengganti lampu (menurut google sih namanya begitu). Dengan bantuan tongkat lampu tersebut akhirnya aku bisa mengganti sendiri lampu-lampu di rumah yang sudah mati. Bagiku ini sebuah pecapaian, karena selama ini jika harus mengganti lampu selalu minta bantuan Bapak. Sejak Bapak gaada, gaada juga orang yang bisa dimintai tolong untuk mengganti lampu. Aku sangat merekomendasikan alat ini untuk orang-orang yang terlalu mager naik kursi atau pinjam tangga ke tetan

AHA!

Berikut ini kumpulan kalimat yang spontan aja dibuat sebagai hikmah dari peristiwa yang pernah dialami ataupun hanya untuk menuangkan isi hati dan kepala.  "SEMANGAT. Ada hari esok yang menunggu versi yang lebih baik dari dirimu."  "Saat nilai hanya kurang nol koma sekian tuk tidak mengikuti ujian perbaikan, atau bahkan tuk mencapai indeks yang lebih besar, sakit memang. Tapi, itu adalah hal yang harus disyukuri karena jika itu tak terjadi, bisa jadi, akan lupa diri. Ambil saja hikmah yang membersamai." "Hakikatnya, Allah selalu membersamai. Hanya kadang, kita saja yang menjauhi. ....Sesungguhnya, Allah bersama kita (Q.S At-Taubah : 40)."  "Jatuh bukan suatu hal yang harus ditakutkan. Karena setelah jatuh, ada kesempatan bangkit yang menunggu untuk tidak disia-siakan."  "Dalam sebuah perjalanan, tak perlu mempermasalahkan tempat, yang penting bersama orang yang tepat, untuk mewarnai hidup yang singkat."  "Mengenal kata "CUKUP

Indahnya Ukhuwah Islamiyah

 لا يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ لأَخِيهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِ   “Salah seorang di antara kalian tidaklah beriman (dengan sempurna) sampai ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri.” (HR. Bukhari dan Muslim)   عن أنس ، عن النبي صلى الله عليه وسلم ، قال : ثلاث من كن فيه وجد حلاوة الإيمان : أن يكون الله ورسوله أحب إليه مما سواهما ، وأن يحب المرء لا يحبه إلا لله ، وأن يكره أن يعود في الكفر كما يكره أن يقذف في النار  Dari Anas Ra, Nabi Muhammad Saw bersabda, “Ada tiga hal yang mana jika ada pada diri seseorang maka ia akan mendapatkan manisnya iman; jika Allah dan Rasul-Nya lebih ia cintai dari selain keduanya, jika ia mencintai seseorang karena Allah, jika ia benci kembali pada kekafiran sebagaimana ia tidak suka jika dilempakan ke neraka.” (HR.Bukhari)  Dua hadits di atas menyebutkan bahwa jika kita mencintai seorang saudara atau berorang-orang saudara (maksudnya lebih dari satu orang wkwkwk) karena Allah, maka kita akan merasakan manisnya iman. Yang dimaksud

Perbedaan Hari Raya

Cerita ini merupakan cerita anekdot yang menjadi tugas pelajaran Bahasa Indonesia saat kelas X. Entahlah isinya beneran anekdot atau bukan wkwkwk. ----- Pada suatu hari di sebuah tempat yang entah dimana keberadaannya, hiduplah seorang laki-laki yang bernama Darmo. Ketika itu, semua umat muslim akan menyambut bulan Ramadhan. Darmo pun mempersiapkan diri untuk menyambut bulan suci itu. Untuk mengetahui kapan bulan Ramadhan dimulai, maka Darmo menonton sidang itsbat di televisi. Dalam sidang itu Menteri Agama memutuskan bahwa tanggal 1 Ramadhan jatuh pada hari Jum’at. semua ormas Islam di Indonesia   juga akan mulai melaksanakan puasa pada hari jum’at, sehingga semua umat muslim di Indonesia serentak melaksanakan puasa Ramadhan pada hari Jum’at. Tak terasa hari demi hari berlalu hingga sampailah Darmo pada hari ke-28 Ramadhan. Biasanya pada tanggal ini pemerintah menggelar sidang itsbat penentuan 1 Syawal. Setelah pemerintah melakukan berbagai cara untuk menentukan 1 Syawal, maka Menteri

Tak Ada Lagi

Tak ada lagi ketukan pintu di setiap pagi  Tak ada lagi seruan khas di setiap waktu istirahat  Tak ada lagi malam-malam larut depan televisi  Tak ada lagi yang selalu siap sedia mengantar jemput  Tak ada lagi yang diamnya adalah tanda perhatian  Tak ada lagi yang tak bisa bilang tidak  Tak ada lagi rencana-rencana yang akan jadi nyata  Tak ada lagi ia yang serba bisa  Tak ada lagi dag-dig-dug mendengar telepon masuk  Tak ada lagi rasa yang tak mengenakkan itu  Tak ada lagi rintihan rasa itu  Tak ada lagi kebersamaan  Tak ada lagi pertemuan  Tak ada lagi kata lengkap  Dan  Kuharap  Tak ada lagi duka yang tak tuntas

Jika Aku Seperti Sumayyah Binti Khayyath

Sumayyah binti Khayyath adalah salah seorang wanita sahabat angkatan islam pertama yang beriman. Keimanan Sumayyah, suami dan anaknya mengalami ujian dan tekanan luar biasa dari kaum musyrikin. Mereka sekeluarga dipakaikan baju besi di bawah terik matahari dan diseret ke tengah padang pasir yang panas.  Keimanan, keteguhan dan kesabaran keluarga ini semakin bertambah dibawah tekanan dan siksaan. Sumayyah tetap bersabar dibawah tekanan abu jahal. Tekadnya tidak nelemah dan imannya tidak kendur. Abu jahal menyiksa sumayyah dengan berbagai cara, baik dengan mencela maupun menghina. Setiap Abu Jahal mengucapkan kata-kata kasar kepada Sumayyah, Sumayyah akan menjawab dengan jawaban tegas yang membuat Abu jahal murka. Maka dengan kebengisan dan kekejaman Abu Jahal menusukkan tombaknya pada kemaluan Sumayyah yang menjadikannya wanita yang syahid pertama di jalan Allah.  Kesabaran Sumayyah adalah kesabaran seorang pahlawan. Ketabahan dalam keimanannya yang telah di tempa patut dijadikan telada